Terima kasih kerana berkunjung ke blog ini. Blog ini adalah untuk meluahkan rasa dihati tanpa sebarang niat menyinggung sesiapa. Oleh itu, saya meminta maaf jika sekiranya ada yang tersalah kata, tersilap faham dan sebagainya. Thank you for stopping by to my blog. This blog is open to express my feeling, thought, view, opinion etc without any intention to offending anyone, so firstly, i'm apologizing for any misconveniences, misunderstanding,misconception and etc.

Thursday, September 30, 2010

Gara2 Tidak Ikhlas


Sesungguhnya segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian alam, yang berkuasa membolak-balikkan hati anak Adam bagaimanapun Dia inginkan. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi akhir zaman dan pembawa lentera bimbingan untuk membangkitkan kesadaran hati manusia yang telah lalai dan lupa akan hakekat kehidupan. Amma ba’du.

Saudara-saudara sekalian, semoga Allah menambahkan kepada kita bimbingan dan pertolongan… sesungguhnya pada masa-masa seperti sekarang ini; masa yang penuh dengan ujian dan godaan serta kekacauan yang meluas di berbagai sudut kehidupan… kita sangat memerlukan hadirnya hati yang diwarnai dengan keikhlasan. Hati yang selamat, sebagaimana yang disinggung oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya (yang artinya), “Pada hari itu -hari kiamat- tidaklah bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara’: 88-89)

Hati yang ikhlas itulah yang selamat
Ibnul Qayyim rahimahullah memaparkan, “Ia adalah hati yang selamat dari segala syahwat/keinginan nafsu yang menyelisihi perintah dan larangan Allah serta terbebas dari segala syubhat yang menyelisihi berita yang dikabarkan-Nya.” (Ighatsat al-Lahfan, hal. 15)
Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, “Hati yang selamat itu adalah hati yang selamat dari syirik dan keragu-raguan serta terbebas dari kecintaan kepada keburukan/dosa atau perilaku terus menerus berkubang dalam kebid’ahan dan dosa-dosa. Karena hati itu bersih dari apa-apa yang disebutkan tadi, maka konsekunsinya adalah ia menjadi hati yang diwarnai dengan lawan-lawannya yaitu; keikhlasan, ilmu, keyakinan, cinta kepada kebaikan serta dihiasinya -tampak indah- kebaikan itu di dalam hatinya. Sehingga keinginan dan rasa cintanya akan senantiasa mengikuti kecintaan Allah, dan hawa nafsunya akan tunduk patuh mengikuti apa yang datang dari Allah.” (Taisir al-Karim ar-Rahman [2/812])

Ibnul Qayyim rahimahullah juga mensifatkan pemilik hati yang selamat itu dengan ucapannya, “…Ia akan senantiasa berusaha mendahulukan keridhaan-Nya dalam kondisi apapun serta berupaya untuk selalu menjauhi kemurkaan-Nya dengan segala macam cara…”. Kemudian, beliau juga mengatakan, “… amalnya ikhlas karena Allah. Apabila dia mencintai maka cintanya karena Allah. Apabila dia membenci maka bencinya juga karena Allah. Apabila memberi maka pemberiannya itu karena Allah. Apabila tidak memberi juga karena Allah…” (Ighatsat al-Lahfan, hal. 15)

Ayat-Ayat Yang Memerintahkan Untuk Ikhlas
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab dengan benar, maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya agama yang murni itu merupakan hak Allah.” (QS. az-Zumar: 2-3)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Padahal, mereka tidaklah disuruh melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya dalam menjalankan ajaran yang lurus, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Demikian itulah agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Berdoalah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama/amal untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai.” (QS. Ghafir: 14)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dialah Yang Maha Hidup, tiada sesembahan -yang benar- selain Dia, maka sembahlah Dia dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya.” (QS. Ghafir: 65)

Hadits-Hadits Yang Memerintahkan Untuk Ikhlas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang ikhlas dan dilakukan demi mengharap wajah-Nya.”(HR. Nasa’i dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu’anhu, sanadnya hasan, dihasankan oleh al-Iraqi dalam Takhrij al-Ihya’)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku kelak pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan la ilaha illallah dengan ikhlas dari dalam hati atau dirinya.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairahrh)

Gara-Gara Tidak Ikhlas
Dari Sulaiman bin Yasar, dia berkata: Suatu saat, ketika orang-orang mulai bubar meninggalkan majelis Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, maka Natil -salah seorang penduduk Syam- (beliau ini adalah seorang tabi’in yang tinggal di Palestina, pent) berkata kepadanya, “Wahai Syaikh, tuturkanlah kepada kami suatu hadits yang pernah anda dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Abu Hurairah menjawab, “Baiklah. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah:

[Yang pertama] Seorang lelaki yang telah berjuang demi mencari mati syahid. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya. Allah bertanya kepadanya,“Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku menemui mati syahid.” Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sebenarnya kamu berperang agar disebut-sebut sebagai pemberani, dan sebutan itu telah kamu peroleh di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam api neraka.

[Yang kedua] Seorang lelaki yang menimba ilmu dan mengajarkannya serta pandai membaca/menghafal al-Qur’an. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Aku menimba ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca/menghafal al-Qur’an di jalan-Mu.” Allah menimpali jawabannya,“Kamu dusta. Sebenarnya kamu menimba ilmu agar disebut-sebut sebagai orang alim, dan kamu membaca al-Qur’an agar disebut sebagai qari’. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akh! irnya dia dilemparkan ke dalam api neraka.

[Yang ketiga] Seorang lelaki yang diberi kelapangan oleh Allah serta mendapatkan karunia berupa segala macam bentuk harta. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Tidak ada satupun kesempatan yang Engkau cintai agar hamba-Mu berinfak padanya melainkan aku telah berinfak padanya untuk mencari ridha-Mu.” Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sesungguhnya kamu berinfak hanya demi mendapatkan sebutan sebagai orang yang dermawan. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di at! as wajahnya hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam api neraka.”
(HR. Muslim [1903], lihat Syarh Muslim [6/529-530])

Hadits yang agung ini memberikan faedah bagi kita, di antaranya:
[1] Dosa riya’ -yaitu beramal karena dilihat orang dan demi mendapatkan sanjungan- adalah dosa yang sangat diharamkan dan sangat berat hukumannya (lihat Syarh Muslim [6/531]). Riya’ merupakan bahaya yang lebih dikhawatirkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpa orang-orang salih sekelas para sahabat. Beliau bersabda,“Maukah kukabarkan kepada kalian mengenai sesuatu yang lebih aku takutkan menyerang kalian daripada al-Masih ad-Dajjal?”. Para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau berkata, “Yaitu syirik yang samar. Tatkala seorang berdiri menunaikan sholat lantas membagus-baguskan sholatnya karena merasa dirinya diperhatikan oleh orang lain.” (HR. Ahmad dan! Ibnu Majah, al-Bushiri berkata sanadnya hasan) (lihat at-Tam-hid, hal. 397, al-Qaul al-Mufid [2/55]). Kalau para sahabat saja demikian, maka bagaimana lagi dengan orang seperti kita? Allahul musta’aan

[2] Dorongan agar menunaikan kewajiban ikhlas dalam beramal. Hal ini sebagaimana yang telah Allah perintahkan dalam ayat (yang artinya), “Tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar menyembah Allah dengan mengikhlaskan amal untuk-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5) (lihat Syarh Muslim[6/531])

[3] Hadits ini menunjukkan bahwa dalil-dalil lain yang bersifat umum yang menyebutkan keutamaan jihad itu hanyalah berlaku bagi orang-orang yang berjihad secara ikhlas. Demikian pula pujian-pujian yang ditujukan kepada ulama dan orang-orang yang gemar berinfak dalam kebaikan hanyalah dimaksudkan bagi orang-orang yang melakukannya ikhlas karena Allah (lihat Syarh Muslim [6/531-532])

[4] Sesungguhnya ikhlas tidak akan berkumpul dengan kecintaan kepada pujian dan sifat rakus terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Ibnul Qayyim rahimahullahberkata, “Tidak akan bersatu antara ikhlas di dalam hati dengan kecintaan terhadap pujian dan sanjungan serta ketamakan terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, kecuali sebagaimana bersatunya air dengan api atau dhobb/sejenis biawak dengan ikan -musuhnya-.” (al-Fawa’id, hal. 143)

[5] Keikhlasan merupakan sesuatu yang membutuhkan perjuangan dan kesungguh-sungguhan dalam menundukkan hawa nafsu. Sahl bin Abdullah berkata, “Tidak ada sesuatu yang lebih sulit bagi jiwa manusia selain daripada ikhlas. Karena di dalamnya sama sekali tidak terdapat jatah untuk memuaskan hawa nafsunya.” (Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 26). Sebagian salaf berkata, “Tidaklah aku berjuang menundukkan diriku dengan perjuangan yang lebih berat daripada perjuangan untuk meraih ikhlas.”(lihat al-Qaul al-Mufid [2/53])

[6] Tercela dan diharamkannya orang yang menimba ilmu agama tidak ikhlas karena Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu yang semestinya dipelajari demi mencari wajah Allah akan tetapi dia tidak menuntutnya melainkan untuk menggapai kesenangan dunia maka dia pasti tidak akan mendapatkan bau -harum- surga pada hari kiamat kelak.” (HR. Abu Dawud dan disahihkan al-Albani) (lihat Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 22)

[7] Amalan yang tercampuri syirik -contohnya riya’- tidak diterima oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah ta’ala berfirman: Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang dia mempersekutukan diri-Ku dengan selain-Ku maka akan Kutinggalkan dia bersama kesyirikannya.” (HR. Muslim) (lihat Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 23)

[8] Sebesar apapun amalan, maka yang akan diterima Allah hanyalah amal yang ikhlas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali yang dilakukan dengan ikhlas dan demi mencari wajah-Nya.” (HR. Nasa’i dan dihasankan al-Albani) (lihat Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 21)

[9] Amalan yang besar bisa berubah menjadi kecil gara-gara niat, sebagaimana amal yang kecil bisa menjadi bernilai besar karena niat. Ibnu Mubarak berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil karena niat.” (lihat Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 19)

Buah Keikhlasan
Di antara buah paling agung yang diperoleh oleh orang-orang yang ikhlas adalah diharamkan tersentuh api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah mengharamkan sentuhan api neraka kepada orang yang mengucapkan la ilaha illallah dengan ikhlas karena ingin mencari wajah Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Itban radhiyallahu’anhu)
Orang yang ikhlas/bertauhid maka akan selamat dari hukuman kekal di dalam neraka, yaitu selama di dalam hatinya masih tersisa iman/tauhid meskipun sekecil biji sawi. Dan apabila keikhlasan itu sempurna di dalam hatinya maka ia akan selamat dari hukuman neraka dan tidak masuk ke dalamnya sama sekali (lihat al-Qaul as-Sadid, hal. 17)

Orang yang mendapatkan keutamaan ini hanyalah orang yang ikhlas dalam mengucapkan kalimat syahadat. Maka terkecualikan dari keutamaan ini orang-orang munafik, dikarenakan mereka tidak mencari wajah Allah ketika mengucapkannya (lihatat-Tam-hid, hal. 26).
Hadits ini mengandung bantahan bagi kaum Murji’ah yang menganggap bahwa ucapan la ilaha illallah itu sudah cukup meskipun tidak disertai dengan harapan untuk mencari wajah Allah (ikhlas). Demikian pula, hadits ini mengandung bantahan bagi kaum Khawarij dan Mu’tazilah yang beranggapan bahwa pelaku dosa besar kekal di dalam neraka, sementara hadits ini menunjukkan bahwa para pelaku perbuatan-perbuatan yang diharamkan tersebut -dan tidak bertaubat sebelum matinya- tidak akan kekal di neraka, hanya saja pelakunya memang berhak menerima hukuman/siksa (lihat al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid [1/46])

Selain itu, orang yang ikhlas juga akan merasa ringan dalam melakukan berbagai ketaatan -yang pada umumnya terasa memberatkan-, karena orang yang ikhlas senantiasa menyimpan harapan pahala dari Allah. Demikian pula, ia akan merasa ringan dalam meninggalkan maksiat, karena rasa takut akan hukuman Rabbnya yang tertanam kuat di dalam hatinya (lihat al-Qaul as-Sadid, hal. 17)

Orang yang ikhlas dalam beramal akan bisa mengubah amalannya yang tampak sedikit menjadi banyak pahalanya, sehingga ucapan dan amalannya akan membuahkan pahala yang berlipat ganda (lihat al-Qaul as-Sadid, hal. 19). Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Amal-amal itu sesungguhnya memiliki keutamaan yang bervariasi dan pahala yang berlipat-lipat tergantung pada keimanan dan keikhlasan yang terdapat di dalam hati orang yang melakukannya… ” (Bahjat al-Qulub al-Abrar, hal. 17). Semoga Allah menjadikan kita orang yang ikhlas.

Kitab Ta’thir al-Anfaas bi Ahaadits al-Ikhlas

Monday, September 27, 2010

7 Golongan


http://muscom.iluvislam.com/



“Ya Allah, Tuhan yang menunjukkan hati, tunjukkanlah hati-hati kami kepada jalan ketaatan kepadaMu” (Riwayat Muslim)


Ya Allah, Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati-hati kami kepada agamaMu.”
(Riwayat al-Tarmizi, Ahmad dan al-Hakim, dianggap sebagai sahih oleh al-Hakim dan al-Zahabi)



Abu Hurairah ra telah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW telah bersabda:
” Terdapat 7 golongan yang akan mendapat lindungan arasyNya pada hari yang tiada lindungan melainkan lindungan daripadaNya. Pemimpin yand adil; pemuda yang masanya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah SWT; seseorang yang hatinya terpaut pada masjid; 2 lelaki yang berkasih sayang dan bertemu dan berpisah kerana Allah SWT; lelaki yang digoda oleh perempuan cantik dan berpengaruh untuk melakukan maksiat tetapi dia menolak dengan mengatakan Aku Takutkan Allah; seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya sehinggakan tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang mengingati Allah ketika bersendirian sehinggakan mengalir air matanya kerana Allah SWT.” Riwayat Muslim


1. Pemimpin (imam) yang adil. Setiap yang dipertanggungjawabkan akan dipersoalkan kembali kelak. Maka bergembiralah kepada mana-mana peminpin yang dapaat berlaku adil. Pemimpin di sini termasuklah seorang suami yang memimpin isteri dan anak-anak. Seorang isteri yang memimpin anak-anaknya dan sebagainya.

2. Pemuda yang membesar dalam ibadah kepada Allah.
Naungan Ilahi ini juga dijanjikan kepada lelaki dan perempuan yang sentiasa hidup dalam ibadah kepada Allah. Sentiasa menyedari bahawa Allah melihat segala perbuatannya. Di mana segalanya di bawah kawalan dan naungan Ilahi.


3. Lelaki yang hatinya sentiasa rindukan (teringat-ingatkan) rumah Allah.
Begitu jua bagi lelaki yang hatinya sentiasa rindukan rumah Allah. Tertunggu-tunggu setiap masa untuk beribadah di dalamnya. Baik untuk sembahyang wajib lima waktu setiap hari dan untuk ibadah lain


.4. Dua orang lelaki yang cinta mencintai kerana Allah bertemu dan berpisah kerana ALLAH.
Dalam satu hadis Rasulullah bersabda: “Allah telah mengutuskan malaikat kepada seorang lelaki semasa dalam perjalanan untuk menziarahi saudaranya kerana Allah”. Lalu malaikat bertanya: “Nak kemana?” Dijawab: “Aku mahu menziarah saudara ku… … ..” Tanya malaikat lagi: Untuk apa?” lelaki itu menjawab: Tiada apa-apa tujuan.” Ditanya lagi: “Apa hubungan dengan kamu?” Lalu dijawab oleh lelaki itu:” Tiada apa-apa hubungan.” Ditanya lagi: ” Apa budinya kepada kamu?” Dijawab:”Tiada apa-apa pun.” Ditanya lagi:” Apa tujuannya?” Lelaki itu menjawab:
” Aku mencintainya kerana Allah.” Berkata malaikat: sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada mu untuk memberitahu bahawa kerana kecintaanmu kepadanya maka ALLAH telah mengizinkan kamu memasuki syurgaNYA.” (Riwayat Muslim)

Perasaan sayang dan kasih terhadap orang lain bukan kerana ada tujuan lain. Bukan untuk memikat anak gadisnya atau hartanya, sebaliknya hanya mengharap keredhaan Ilahi. Hanya kerana Allah hubungan ini dieratkan.


5. Lelaki apabila mengingati ALLAH bersendirian menitis airmatanya.
 Hadirnya perasaan takut kepada ALLAH walaupun bersendirian sehingga menitis airmatanya. Ianya bukan saja-saja tetapi hadir dari hati yang menginsafi kebesaran ALLAH


.6. Seorang lelaki yang dirangsang oleh seorang perempuan berdarjat lagi cantik untuk berzina, lalu ia berkata: “Tidak! Aku takutkan ALLAH” (inni akhofullah)
Sesiapa yang takut untuk berbuat kesalahan, takut kepada ALLAH dan azab api neraka akan sentiasa mendapat perlindungan dari-NYA.


7. Lelaki yang bersedekah dan tidak pula dimegah-megahkannya.
 Pemberian yang mengharapkan balasan dari Ilahi tidak akan diperbesar-besarkan. sebaliknya akan dilakukan secara tersembunyi. Sehingga digambarkan seolah-olah tangan yang kiri tidak mengetahuinya apa yang disedekahkan oleh tangan kanan. Lupakan kebaikan dan pemberian kita, sebaliknya banyak mengingatkan kesilapan dan kesalah diri kita terhadap ALLAH dan orang lain.Rebutlah peluang ini, jadilah orang yang beruntung di akhirat. Tiada yang mustahil untuk kita lakukan. Jadilah hambaNYa yang ikhlas dan redha atas segala yang berlaku. Semoga kita semua tergolong dalam golongan orang yang mendapat perlindunganNYA selalu.
http://dakwah.info/

Sunday, September 26, 2010

Kisah Firasat

KISAH FIRASAT PARA ULAMA SHALIH
1. Dihikayatkan dari imam asy-Syafi’i dan Muhammad bin al-Hasan bahwa keduanya melihat seorang laki-laki sedang berjalan ke arah mereka, lalu masing-masing mereka menebak pekerjaan orang tersebut. Kata imam asy-Syafi’i, “Dia itu seorang tukang kayu.” Muhammad bin al-Hasan berkata, “Dia itu seorang pandai besi.” Begitu orang itu mendekat, keduanya bertanya kepadanya mengenai pekerjaannya, maka ia menjawab, “Dulu profesiku pandai besi tapi sekarang sudah berprofesi sebagai tukang kayu.”
2. Seorang laki-laki yang dulunya pandai baca al-Qur’an bertanya kepada sebagian ulama, lalu mereka berkata kepadanya, “Duduklah, sebab aku mencium dari ucapanmu bau ‘kekufuran’.” Tak berapa lama setelah itu, orang tersebut muncul lagi, tapi sudah masuk agama Nasrani, wal ‘iyaadzu billah. Lalu ia ditanya, “Adakah ayat al-Qur’an yang masih kamu hafal?.” Ia menjawab, “Aku tidak hafal kecuali satu ayat saja, ‘Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim.’” (al-Hijr:2)
3. Abu Sa’id al-Kharraz berkata, “Di Masjid Haram Mekkah, aku melihat seorang laki-laki miskin yang tidak memiliki apa-apa dan hanya mengenakan pakaian yang menutup auratnya saja. Karena kondisinya itu, aku menghindarinya dan diriku jijik terhadapnya. Lalu ia memfirastiku seraya melantunkan firman Allah, “Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya.” (al-Baqarah:235) Maka aku pun menyesali atas sikapku tersebut dan memohon ampun kepada Allah. Lalu ia melantunkan ayat lagi, “Dan Dia-lah Yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mema’afkan kesalahan-kesalahan…” (asy-Syura:25)
(SUMBER: Mi’ah Qishshah Wa Qishshah karya Muhammad Amin al-Jundi, juz II, hal.71-72)
www.alsofwah.or.id

Wednesday, September 22, 2010

Halal

Digalak mohon sijil halal
2010/09/22
          PUTRAJAYA: Pasar raya besar digalakkan memohon Sijil Halal Malaysia (SHM) yang dikeluarkan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) bagi memastikan produk dijual tidak diragui status halal.
Ketua Pengarahnya, Datuk Wan Mohamad Sheikh Abdul Aziz berkata, usaha itu memberi keyakinan kepada pengguna, sekali gus menarik lebih ramai pelanggan terutama umat Islam membeli-belah di pasar raya berkenaan.
“Sudah tiba masanya pasar raya besar memberi perkhidmatan terbaik membabitkan aspek halal, kualiti dan keselamatan produk.
“Pengesahan halal bukan dinilai dari aspek produk, tetapi merangkumi sistem operasi halal yang dijalankan,” katanya selepas majlis penganugerahan Sijil Halal Malaysia dan pelancaran i-Kiosk HDC, semalam.
Turut hadir, Pengerusi Carrefour, Tan Sri Abdul Aziz Shamsuddin; Pengerusi Halal Industry Development Corporation Sdn Bhd (HDC),Tan Sri Syed Jalaluddin Syed Salim dan Ketua Pegawai Eksekutif HDC, Datuk Seri Jamil Bidin.

Hemmm bagusler. Tetapi jangan ler pulak dikala ada isu nanti ada yg berkata:
1) tak cukup kakitangan
2) Bukan bidang kuasa
sebab mengadakannya satu hal tetapi menguat-kuasakannya (control/monitor) pula adalah satu hal pula DAN bagaimana pula nak memastikan bahawa yang mengeluarkan sijil itu juga 'HALAL', dari namanyakah atau apa?

Allahualam.

Tuesday, September 21, 2010

Batu TokWali Pemberian Sahabat


Batu TokWali pemberian sebagai hadiah dari seowang sahabat. Nih selepas tahap 1 utk isian tempur juga. Bagi sahabat tersebut, tentu dia tahu bezanya skang dari segi warna etc berbanding sebelumnya.
Insyaallah dengan izinNYA akan dibuat beberapa bentuk batu cincin yg sesuai utk tempur, pakaian dan etc.

Ruh

http://seri.blog.fke.utm.my/koleksi-kisah-teladan/

Tempat tinggal roh
                        Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad, maka berkata Abu Bakar r.a : “Ruh itu menuju ke tujuh tempat” :-
· Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.
· Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.
· Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.
· Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak mereka.
· Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
· Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
· Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya sampai hari kiamat.

Telah bersabda Rasulullah s.a.w. bahawa : “Tiga kelompok manusia yang akan berjabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah” :-
· Orang-orang yang mati syahid.
· Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.
· Orang yang puasa hari Arafah.

Kelebihan bersalawat
                        Rasulullah s.a.w.  telah bersabda bahawa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku: Berkata Jibril a.s.. : “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”
Berkata pula Mikail a.s.: “Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”
Berkata pula Israfil a.s.: “Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah s.w.t. dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah s.w.t. mengampuni orang itu.”
                        Malaikat Izrail a.s. pula berkata : “Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi.” Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah s.a.w. .? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah s.a.w. Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w.. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah s.w.t., Rasul dan para malaikat.

Allahualam

Mee Udang - BNO SabakBernam

MeeUdang Zaiton/Jaiton yg terkenal kat SabakBernam. Hemm antara yg sedap pernah aku makan . So inilah rupanya. jalan nak kesana, hahaha carik aja kat Internet KelongWaterFront sebab laluannya sama hahahaah.

Monday, September 20, 2010

Pelbagai amalan

Telinga berdesing: menurut riwayat Ibnu Sunni, bahawa asulullah saw bersabda,'Barangsiapa berdesing telinganya hendaklah ia mengingati aku dan bershalawatlah kepada aku. Selepas itu ia berzikir dengan zikir Zakarallahu man zakarni bi khair (Az-azakar:133)

"Allah mengingatkan orang yang mengingati aku dengan kebaikan'

Yang mana hanya Allah jua yg maha mengetahui maksud desiran itu tetapi mampu ditafsirkan dengan pengalaman seseorang ..... betulkah begitu??


Al-Fatihah.

Selepas solat, wirid, doa etc etc etc.

Angkat tangan seperti kita berdoa dan baca Al_fatihah 7x dan ditiup ke kedua tapak tangan.
Disapu seluruh anggota dari ubun2 ke tapak kaki.

Sunday, September 19, 2010

Syok Kahwin

http://www.syokkahwin.com/persediaankahwin/ismailkamuskoleksikahwin.htm
WANITA - Tulang rusuk yang bengkok?
Oleh: Ustaz Ismail Kamus

Walaupun hakikatnya bahtera rumah tangga itu sepatutnya dikemudikan oleh si suami namun era kini menyaksikan lebih ramai wanita yang sensitif dlm mengekalkan kerukunan. Maknanya wanitalah yang lebih banyak bersabar, menelan pahit maung kekurangan pendapatan atau menghadapi kerenah suami yang kadang kala membosankan. Wanita sepatutnya berbangga dengan kejayaan ini walaupun asalnya daripada tulang rusuk kiri lelaki yang bengkok.

Nabi bersabda, wanita itu dicipta daripada tulang rusuk kiri lelaki yang bengkok, maknanya jika dibiarkan sikapnya yang tidak elok, maka begitulah ia kekal selama-lamanya. Lantaran itu andai si suami ingin memberi nasihat, hendaklah secara psikologi dan lemah lembut sehingga yang bengkok itu akan lurus. Sebaliknya jika menggunakan kekerasan, maka tulang yang bengkok itu akan mudah patah atau pecah. Misalnya jika isteri pemarah, membebel dan cakap banyak, si suami anggap sahaja ia cubaan yang amat kecil. Allah berfirman, "Apa yang kamu tidak suka, itu adalah yang terbaik untuk kamu." Namun dengan perkembangan hari ini, nampaknya dunia sudah terbalik, si lelaki pula nampak gayanya banyak yang bengkok, selarnya.

PETUA-PETUA KAHWIN

Bagaimana mengekalkan perhubungan bahagia?  Apakah petuanya bagi suami untuk menambat hati isteri?

Sentiasa berdoa agar disayangi.
Apabila balik rumah, tegur dan sentuh isteri sebelum buat kerja lain.
Tunjukkan keprihatinan dengan bertanya secara khusus mengenai kegiatan isteri sepanjang hari.
Jadikan seorang pendengar yang baik kepada isteri .Jangan tergesa-gesa untuk menyelesai masalah isteri. Apa yang lebih penting adalah simpati.
Berikan masa sekurang-kurangnya 30 minit perhatian yang berkualiti terhadap isteri.
Berikan bunga, minyak wangi atau seumpamanya sebagai hadiah atau untuk memujuk ketika isteri sedang marah.
Tolong masak atau ajak makan di luar sekali sekala.
Beri pujian mengenai penampilan isteri (rambut, wajah, pakaian dan sebagainya).
Pujuk apabila isteri marah atau kecil hati.
Beri bantuan atau kerjasama setakat yang mampu.
Luangkan masa yang lebih agar tidak mendesak isteri untuk lebih cepat bergerak atau bertindak.
Jika lambat pulang, beritahu lebih awal atau telefon rumah.
Sekiranya isteri minta bantuan, nyatakan boleh atau tidak dengan tidak mengungkit atau banyak komen.
Jika anda perlu bersendirian untuk berfikir, beritahu bila anda akan pulang.
Apabila sudah sejuk, beritahu isteri apa yang mengganggu fikiran secara sopan. Jangan menyalahkan isteri.
Bila isteri bercakap, beri perhatian sepenuhnya.
Apabila keluar, tanya isteri kalau ada sesuatu yang ingin dipesan.
Beritahu bila kita ingin berehat atau tidur.
Peluk isteri dengan penuh kasih sayang sekurang-kurangnya empat kali sehari.
Telefon isteri dari tempat kerja untuk bertanya khabar, sekadar ingin memberitahu "AKU CINTA PADAMU ".
Ucapkan kata-kata sayang sekurang-kurangnya dua kali sehari.
Tolong kemaskan katil atau bilik tidur.
Ajak isteri berjalan-jalan tanpa anak-anak.
Cuba tunaikan apa yang isteri hajati.
Nyatakan anda merinduinya bila berjauhan.
Bawa pulang buah tangan, kuih kegemaran isteri sekali sekala.
Sentiasa lakukan ibadah bersama.
Jika keluar daerah,telefon isteri memberitahu nombor telefon tempat penginapan dan memberitahu anda sudah selamat sampai.
Sentiasa kemas dan wangi sebelum tidur bersama.
Urut belakang isteri sekali sekala.
Peluk dan belai isteri sekali sekala tanpa implikasi seksual.
Sabar dan tenang apabila mendengar cerita dan masalah isteri.
Pamerkan kasih sayang di khalayak ramai. Jangan abaikan isteri atau tinggalkannya jauh ketika berjalan.
Apabila keluar berjalan, elok berpegangan tangan untuk menunjukkan kemesraan.
Buatkan air minuman untuk isteri sekali sekala.
Ketika makan di luar, jangan harapkan isteri memilih tempat makan setiap masa.
Beri perhatian lebih kepada isteri daripada orang lain ketika di kalayak ramai.
Lebihkan isteri daripada anak-anak.
Bila isteri kurang sihat, beri perhatian sewajarnya. Manjakan isteri sepertimana dia memanjakan anda.
Seeloknya masuk tidur serentak.
Belai isteri sebelum pergi kerja.
Ucapkan terima kasih setiap khidmat yang isteri berikan.
Cari masa untuk berdua-duaan sekali sekala.
Lakukan riadah bersama isteri.
Pergi berkelah sekali sekala.
Tolong cuci atau jemur pakaian sekali sekala.